CERPEN CERITA RAKYAT VERSI DAKU SENDIRI

UOK BOTUNG

Oleh : Hary Stiawan, SMAN 4 PPU 

Pada zaman dahulu kala, di sebuah wilayah pedalaman Kalimantan Timur, tersebutlah dua kelompok suku yaitu suku Dayak dan suku Paser. Pada awalnya, kedua suku ini hidup berdampingan dengan tentram dan damai. Mereka bercocok tanam bersama, memancing bersama, berburu bersama, bahkan melakukan pesta adat berdampingan dengan tak ada segurat pertentangan pun. Kedua suku ini menjalani kehidupan harmonis dengan penuh kebersamaan untuk waktu yang cukup lama.

Namun setelah sekian tahun hidup damai, terjadilah suatu kejadian yang menggemparkan dan mengancam keharmonisan kedua suku. Yaitu hilangnya mandau pusaka milik ketua suku Dayak yang telah diwariskan turun-temurun, dari generasi ke generasi kepemimpinan suku Dayak. Setelah dilakukan penyelidikan oleh para pendekar suku Dayak, diketahui bahwa tak diketemukan jejak kaki apapun di sekitar tempat kejadian penyimpanan mandau pusaka tersebut. Karena waktu itu suku Paser terkenal dengan ilmu terbang, yaitu berjalan menapaki udara, maka terjadilah saling tuduh-menuduh diantara kedua suku.

…Makin Tegang saudara sekalian! Yo Proceed

CERPEN PERJUANGAN

PELANGI DI BAWAH DESIR ANGIN SAHARA

Oleh: Hary Stiawan, dari SMAN 4 PPU, Kalimantan Timur.

          Arya Yensei! Aku maju tergesa-gesa, mengambil jatah makananku. Kubawa makanan itu secara hati-hati dan kemudian aku duduk di kursi dekat jendela. Aku selalu merasa tenang, saat angin merembes melewati jeruji jendela dan menerpa wajahku. Di tempat kelam ini, penjara тюрьмыада (penjara neraka), tempat di mana keadilan manusia di laksanakan, kadang kau bisa menemukan kebahagiaan dan ketenangan batin walau hanya dari sebutir nasi.

          Aku menekuni makananku. Kuhabiskan suap demi suap. Menikmati makanan adalah salah satu rasa syukur pada Allah yang paling aku suka. Betapa murah hatinya Ia yang telah memberi kita lidah dan rasa lapar sehingga kita bisa menikmati setiap jengkal rasa dalam makanan dan minuman untuk memuaskan rasa lapar kita. Sungguh Allah Maha Pemberi lagi Maha Mengetahui.

…Lanjutin yaa, seru loo 😉

Puisiku Tentang Anak Buangan

IBU, DI MANA DIRIMU?

By : Hary Stiawan

Terseret kaki….bertahan hidup…

Melewati jalan debu dengan bias cahaya yang meredup

Melintasi jalur sunyi dengan luka hati yang meletup-letup

Menyusuri  trotoar di jalan kota yang terus hidup

Tertarik tangan….terus bekerja…

Mengayuh nada pada harpa

Meminta derma pada sesama

Mengais uang koin satu hingga dua

Apakah ini salahku?

Terlahir di dunia terbalut duka dan lara

Terlahir di dunia berlumur dosa dan asa

Di mana dirimu? Ibuuuu….

…Sedih gak km? Lanjut kalau sedih ;(